Pernyataan Pak Menteri UMKM Maman Abdurrachman yang meminta para pihak mengubah cara pandang terhadap pelaku UMKM membuat kami di Tim TaskForce Kewirausahaan Dewan Pakar TKN (Sekarang GSN) yang saya pimpin mengernyitkan dahi:

“Kenapa Pak Menteri meminta kita mengubah persepsi kita, jika fakta di lapangan UMKM ya begitu itu..!?”

Namanya branding itu adalah cara pandang pihak lain terhadap kita, either kita meminta orang lain berubah atau kita sendirinya yang berubah. “Kita” dalam kalimat tsb boleh ditujukan kepada Menteri Maman Abdurachman dalam hal ini, beliaulah yang diamanahi negara untuk merawat para pelaku usaha kecil terutama yang “paling merepotkan” yaitu mereka yang berada di skala mikro. Dengan meminta jajaran PNM terutama account officer (AO) program Mekaar menganggap para UMKM ini layaknya pengusaha pada umumnya, adalah tindakan yang sepertinya tidak memahami apa itu branding.

Tinimbang “memaksa” karyawan BUMN yang menjadi ujung tombak penolong para UMKM tsb,  yang sebenarnya prestasinya sudah cukup baik, per November 2023, outstanding pembiayaan PNM mencapai Rp 62,4 triliun. 88% dari angka tsb adalah alokasi untuk PNM Mekaar alias untuk usaha ultra mikro (saya pikir mikro itu sudah maha kecil, rupanya ada istilah lain: ultra mikro), saya sih berharap Pak Menteri bekerja lebih keras dari sisi lainnya, yaitu mengubah total mentalitas UMKM tersebut agar sebagian besar dari mereka benar-benar jadi pengusaha “beneran”.

Seorang sahabat peserta Tim TaskForce, Coach Abi menyatakan, UMKM itu kalau di Tasik suka dimaknai “Usaha Aing Kumaha Aing”, mengindikasikan mentalitas yang sulit diatur dan dikendalikan. Jadi kalau AO PNM mengelola mereka dengan model direction itu sudah tepat. Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar yang hadir dalam diskusi rutin kami menyarankan istilah “Tumbuh Kembang” agar ada shifting atau proses perpindahan UMKM menjadi pengusaha, dengan mindset bertumbuh secara asset dan berkembang secara mindset

Ini masukan terbuka kepada Kanda Menteri, agar memahami lebih dalam apa itu UMKM dan perilaku mereka, mengapa mereka terjerembab dalam “kubangan” tsb belasan hingga puluhan tahun atau bahkan seumur hidupnya.  Sila dinikmati beberapa konten tim Telkom Smart Village Nusantara berikut ini yang mudah-mudahan ikut membantu tim AO PNM Mekaar untuk mengelola mereka, gratis kok, toh saya sudah dibayar Telkom untuk konten tsb:

 

1. Strategi Bisnis Desa Peluang Usaha Di Desa – M. Sirod

 

2. Leadership Kepemimpinan Yg Efektif – M. Sirod

 

3. Kewirausahaan Mengorganisir Bisnis – M.Sirod

 

4. Pemasaran Pentingnya Kemampuan Menjual – M. Sirod

 

5. Kewirausahaan Menyusun Rencana Bisnis – M.Sirod

Semoga konten-konten tsb membantu cara berpikir para UMKM yang ingin “dipaksa” dipanggil pengusaha oleh Pak Menteri, tapi kalau sempet bapak juga tonton aja konten tsb, barangkali saja memperkaya khazanah pak menteri.

 

Salam hormat,
M. Sirod