Setelah Meta mengembangkan Thread, banyak pihak merendahkan Ellon Musk dengan menganggap bahwa Ellon stress, habis dan merugi karena telah menggelontorkan banyak uang hanya untuk membeli aplikasi gak berguna itu.

Meta dengan kebesarannya menguasai market share media sosial meliputi Facebook, Instagram dan Whatsapp dengan cerdas menciptakan aplikasi mirip twitter dengan basis pengguna Instagram yang sebenarnya dalam beberapa bulan ini telah terintegrasi dengan 3 pengguna sekaligus miliknya itu.

Dalam hanya hitungan 1 jam, Mark Zuckerberg dan Adam Mosseri mengklaim mencapai user 1 juta. Sebuah rekor yang mencengangkan sepintas, tetapi dengan basis pengguna raksasa dari 3 platform dan algoritma yang tidak jauh berbeda nyata dengan twitter, capaian ini sangat wajar saja.

Rekor pengguna Twitter hanya dalam 1 jam untuk mencapai 1 juta pengguna dibandingkan pencapaian aplikasi lainnya

Rekor pengguna Twitter hanya dalam 1 jam untuk mencapai 1 juta pengguna dibandingkan pencapaian aplikasi lainnya (sumber: statista.com)

 

 

Berbagai pihak banyak mempermasalahkan kebiasaan (behavior) dan data-data personal yang diakses meta untuk mengintip perilaku usernya, sebagai perbandingan aljazeera menampilkan bagan sebagai berikut:

Thread jauh lebih banyak menyedot data personal penggunanya dibanding Twitter.

Sebagai pengguna lawas twitter yang sudah banyak meninggalkan aplikasi ini karena beragam alasan: spam, bot, hard news dan konten NSFW (non safe for work) lainnya, saya sangat gandrung dengan thread awalnya karena ini lingkungan sosial yang saya rawat dengan fitur berbasis teks yang saya suka.

Sebagai blogger saya mengapresiasi hal ini. Tetapi kemudian saya mulai merawat akun twitter saya dengan mulai unfollow akun-akun dari portal berita dan akun-akun yang saya tidak minat lainnya.  Akun ini pun mulai terasa nikmat kembali dengan tambahan energi untuk mengisi konten dengan beragam fitur yang jauh lebih canggih dan lebih lengkap dibanding Thread.

Contohnya, fitur space yaitu sebuah fasilitas audio podcast yang yang punya kualitas suara jernih dan dengan mudah digunakan di antara sesama pengguna twitter. Selain sang empunya twitter, Ellon Musk, saya sesekali menyimak pengguna lain misalnya Prof. Didik J. Rachbini mengadakan acara daring suara di akunnya.

Ellon Musk dan xAI perusahaan rintisan Artificial Intelligence miliknya membagikan rekaman audio seminarnya via twitter space

Fitu sederhana yang lain misalnya ALT di sebuah gambar yang akan kita upload. Memudahkan pengguna disabilitas mengerti keterangan foto yang kita posting. Banyak fitur-fitur lainnya yang sebenarnya sangat tidak berimbang membandingkan aplikasi baru seperti thread dibanding seniornya ini.

3,55% pengguna twitter global naik dalam sepekan

3,55% pengguna twitter global naik dalam sepekan

Kita sebagai pengguna banyak diuntungkan tentu dengan persaingan sehat ini. Saya malah seperti pelanggan Indomaret yang beruntung karena ada Alfa Mart di sebelahnya. Segmen pasar keduanya malah bertumbuh, akhirnya internet kembali ke titik semula yang dipenuhi komunikasi visual berupa gambar (diam) dan bergerak  yang melelahkan, ia kembali berbasis pengetahuan padat dengan cerita/naratif.

Mencerdaskan!

Ellon melaporkan  perkembangan baik dari jumlah penggunanya, artinya keberadaan Thread malah menjadi berkah untuk twitter sebagaimana hukum marketing yang kenal selama ini. “Perseteruan” keduanya yang menjadikan trending kedua tokoh teknologi global ini malah menaikkan jumlah pengguna platform ini di mana-mana.

3,55% pengguna twitter global naik dalam sepekan

3,55% pengguna twitter global naik dalam sepekan