Sudah menjadi kebiasaan yang berjalan mungkin sejak puluhan tahun, komunitas pebisnis di Jakarta akan mengunjungi tempat kongkow yang baru dibuka oleh teman-temannya. Tradisi ini dijadikan ajang silaturahmi, sinergi selain tentunya bergosip info-info baru yang mempererat kehangatan satu sama lain.

Adalah Kedai Sudut Selatan, konsep resto bergaya kedai seperti yang kerap kita temui di daerah: Singkawang, Pekanbaru atau negeri jiran Malaysia. Di mana disajikan kopi sanger, penganan ringan sampai makanan berat di ruang terbuka dengan kipas angin berukuran besar-besar sehingga para perokok dapat dengan nyaman bergabung dengan mereka yang tidak merokok.

Berfoto bersama Johny pemilik kedai

Berfoto bersama Johny pemilik kedai

Uniknya resto ini punya banyak function room yang bisa digunakan juga untuk acara-acara meeting, seminar dengan kapasitas seratusan orang atau bahkan dijadikan ruang kegiatan belajar mengajar. Ini menurut penuturan Johny, sang pemilik kedai. Tak kurang dari 4 Milyard dia kucurkan untuk investasi bisnisnya ini untuk 3 tahun ke depan.

Dimulai dari menyewa tempat yang sudah 9 tahun terlantar, sampai merombak total bangunan sehingga tampak seperti hall besar dengan meja-meja dan kursi yang nyaman sehingga membuat kita betah berlama-lama berada di sana. Beda dengan cafe-cafe modern yang seperti disengaja menyediakan bangku-bangku tanpa sandaran karena meniru cafe dari italia sana yang menyajikan konsep kopi espresso, kopi pahit hasil dari mesin yang dinikmati sekali tenggak saja.

Kamar Entreprenur Indonesia (KEIND) Pusat yang digawangi Afda Rizal ini mengadakan Outlook Perekonomian 2023. Akhir tahun ini memang dipenuhi isu resesi global yang membuat teman-teman pengusaha butuh informasi terbaru dari mereka yang punya akses informasi primer. Daripada membaca media korporat yang kita tidak yakin dengan maksudnya, yawda, “ngaji” langsung ke ahlinya.

Adisatrya Sulistyo diwawancara oleh TVRI selepas acara

Adisatrya Sulistyo diwawancara oleh TVRI selepas acara

Adalah Arfiansyah Noor (Wamen Ketenagakerjaan), Adisatrya Sulistyo (Komisi VI DPR RI), Ihsan Yunus (Komisi IX DPR RI), Halim Kala (Wantim KEIND) dan Syarika Bralini (WKU Bid. Industri Kreatif KEIND) mencoba memaparkan dan meneropong apa yang akan terjadi dalam dunia bisnis tahun depan yang tinggal beberapa hari lagi ini. Dimoderatori oleh Mira Sonia ketua asosiasi ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia), diskusi ini berjalan santai tetapi padat informasi bermanfaat.

Rada lucu sebenarnya, kedai kopi tapi bisa menghadirkan seminar berat berbobot. Semua area parkir kedai penuh, sampai-sampai saya terpaksa parkir agak jauhan kira-kira 100-an meter dari seberang kedai ke arah SMA/SMP Labschool Kebayoran. Untung mereka punya petugas parkir yang cekatan. Saat acara kongkow-kongkow berakhir dan saya bermaksud bergeser ke tempat pertemuan lainnya, rupanya hujan besar, si petugas parkir dengan sigap mengantar saya ke lokasi mobil “perang” kesayangan saya itu. Sepuluh ribu saja untuk tips parkir 1 jam-an, mereka tampak menerima, tidak perlu tarif vallet, murah!

Peserta seminar yang berfoto bersama di ruang utama kedai, cukup lega

Peserta seminar yang berfoto bersama di ruang utama kedai, cukup lega

Tak jauh dari kedai ini ada Beranda Kitchen kepunyaan Tasya Megananda, Ketua APJI DKI. Sekali saya mencicipi penganan mereka di menara Kadin, enak banget. Wajib dicoba juga kalau mampir ke sekitaran Ahmad Dahlan, mencicipi menu-menu yang lebih lengkap di resto asalnya.

Intuisi Johny memang gak keliru memilih merenovasi total bangunan tua yang 9 tahun dibiarkan itu, dengan perbaikan optimal, tanpa memaksakan harus tampak classy dan mahal yang penting berfungsi, saya cukup nyaman berlama-lama di kedai ini. Musholla ada, toilet bisa digunakan, makanan lengkap dan enak-enak, juga hei! ada beberapa karyawan-nya yang dia rekrut dari cafe-cafe ternama semisal HardRock Cafe, membuat layanan lebih pro, ini kedai seperti murah tapi gak murahan.

Memang Johny mengaku bukan kali ini saja berbisnis resto, dia sudah karatan. Tak heran dia tahu mana major mana minor dalam bisnis ini. Terasa sekali walau kedai baru, kita merasakan seolah-olah berada di restoran yang sudah lama berdiri. Inspiratif!