Sebagai orang yang berkecimpung pada bisnis yg sarat dengan hal-hal teknis, saya menyukai teknologi material, seni desain produk dan teknologi terapan pada apapun yang ada di sekitar saya. Termasuk teknologi dapur pacu sampai desain produk motor sport yang saya sambangi di pameran IIMS 2019 JIEXPO Kemayoran kemarin. Ada beberapa varian produk motor sport yang menjadi tujuan utama saya berkunjung, mereka adalah: Triumph Street Win (400 juta-an), Honda CB500X (150 jutaan), Honda CB650R Neo Cafe (260 jutaan) dan The Twins GE Continental & Interceptor dari Royal Enfield (keduanya di kisaran 190 jutaan)

Adalah Triumph Street Win yang saya incar untuk saya amati sedari awal. Sayang motor dengan harga 400 jutaan itu telah diboyong orang sehingga ATPM-nya – GAZ motor – tsb langsung menyerahkan unit tsb tepat di hari pertama pameran dimulai. Kecewa dengan absennya unit dambaan saya tsb, membuat saya hanya melihat sebentar type2 lain dari motor besutan pabrikan inggris ini. Street Win adalah varian “paling murah” di jajaran Triumph, jadi semakin malas saja melihat jajaran produk lainnya.

Di bagian Honda, langkah saya terhenti di depan CB500X yang tampak menggoda. Selain karena desainnya, motor itu ditunggapi para penjaga stand yang cantik hehee.. ah di event sebesar ini mana ada yang tak cantik di jajaran model-model penjaga booth Telkomsel IIMS 2019 ini.

Selain bentuknya, saya suka sekali performa dan ketangguhan motor ini yang menurut Den Dimas layak untuk dikoleksi. Silahkan pantengin MotoVlog beliau di video pertama, kedua dan ketiga. Motor ini memang motor gue banget, dilihat dari brand, tampilan dan jenisnya. Saya penyuka Honda, penyuka desain dan juga senang dan ingin sekali membeli 2-3 motor touring jika Tuhan berkenan memberi saya kelonggaran rejeki dan ruang garasi xixixi.

Ada beberapa varian lain di booth Honda, misalnya Honda CB650R Neo Cafe yang keren itu, hanya saja kisaran harganya yang 260 jutaan buat saya rasa-rasanya sulit mendapatkan motor ini dalam waktu dekat 🙁 . Motor ini memang ganteng bingitz dengan desain berotot kekar, sehingga menambah derajat kegantengan dan kegagahan penunggangnya.

Setelah puas melirik-lirik motor beserta yang jaganya 🙂 saya berjalan ke luar area pameran masuk ke lapangan test drive. Setelah menjajal Mobil yang harus mendaftar di area pameran indoor, kemudian test drive Wuling Cortez matic dan Wuling Almaz saya kemudian menjalan beberapa motor. Review saya khusus untuk Skutik Klasik sudah saya tulis sebelumnya.

Langsung saja saya mencoba dua varian baru dari Royal Enfield, pabrikan inggris rasa India hehehe.. Ada type Continental GT yang bergaya Cafe Racer dan Internceptor yang bergaya Tracker. Keduanya disebut The Twins di website RE. Mengusung mesin 650cc keduanya menjadi andalan baru setelah mereka cukup laris di tanah air dengan varian Classic, Bullet dan Himalayan.

Royal Enfield Twins: Continental GT & Interceptor

Mengendarai Type Continental GT gampang lelah buat saya, karena riding positionnya memang harus membungkuk (mirip menunggangi motor pure sport) dari tampilan fairing bisa disebut naked sport tapi dari sisi gaya, disebut cafe racer. Jadi saya hanya melakukan 2 lap saja karena gak nyaman buat berlama-lama. Berbeda dengan tipe Interceptor, saya merasakan kepuasan yang sangat saat menunggani motor ini. Suaranya, tenaganya dan sensasi berkendaranya terasa extra ordinary. Wow, wajar saja karena saya dari dulu gak pernah punya motor sport apalagi ber-cc besar seperti ini. Nabung ah…