Orang barat mengatakan TIME IS MONEY: waktu adalah uang , orang arab mengatakan waktu adalah pedang yang artinya bisa digunakan untuk membunuh atau terbunuh karenanya. Dan Lok pelatih bisnis yang jadi favorit saya itu mengatakan waktu adalah modal yang tak ternilai karena satu-satunya resources yang tak bisa kembali lagi.

Seseorang yang berkualitas atau sudah menjadi manusia yang berpengaruh di masyarakat, yang menjadi mahal dari diri dia pasti waktunya. Kita boleh cek bagaimana ingin bertemu dengan seorang Bupati, Gubernur, bahkan Presiden, pasti gak mudah. Waktu mereka pasti telah diatur oleh sekretarisnya. Begitupun juga jika kita pemimpin organisasi, pemimpin perusahaan, pasti banyak orang yang ingin bertemu dengan kita karena banyak yang diurus dan melibatkan banyak orang/pihak. Akan banyak nasib orang per orang tergantung dari keputusan dan kehadiran Bapak/Ibu kan?

Sedikit paradox, ketika seseorang punya fasilitas dan kemewahan seperti misalnya mobil, villa, apartmen, terkadang karena waktu yang lebih berharga maka fasilitas-fasilitas tersebut tidak sempat dinikmati dengan baik oleh si empunya. Orang-orang kaya ini dari kacamata orang awam kelihatan sibuk menumpuk harta tetapi tidak ada waktu untuk menikmatinya, dia bisa membeli apartemen, rumah mewah tetapi hidupnya lebh banyak duduk di kursi pesawat terbang untuk mengurusi bisnisnya.

Maka penting bagi pebisnis mengkalkulasi waktu yang terpakai untuk sesuatu dihitung nilai ekonomisnya. Seberapa berharga waktu yang dipakai demi acara tertentu, apa impactnya buat bisnis kita. Ada bagusnya berkumpul bersama kawan-kawan di komunitas bisnis, asosiasi bisnis dan lain-lain, karena pastinya apa-apa yang dibicarakan gak jauh dari persoalan bisnis, tapi terkadang saking karena sudah akrabnya obrolan di komunitas bisnis bisa juga berujung pada hal-hal unfaedah, nir-manfaat dan menjurus ghibah. Kita harus disiplin dan mulai fokus lagi kalau sudah ke arah-arah yang merusak begitu.

Lingkaran perkenalan dan pertemanan hendaknya membawa kita pada jejaring yang menambah buyer baru, client baru, investor baru dan memperkuat “kaki-kaki” bisnis kita. Kalau tidak, buat apa spend waktu berlebihan di komunitas tertentu? Boleh pula menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai, tapi penting juga agar menyisihkan waktu agar orang-orang yang kita cintai bisa hidup layak, terpenuhi gizi, rumah dan kualitas hidupnya dari waktu yang kita alokasikan untuk bisnis, bukan? Jadi mari pastikan waktu kita benar benar bermanfaat buat memperkuat daya dorong dan daya dobrak bisnis kita ke depannya.