Pada awal-awal kita diminta work from home, saya bingung dengan keadaan. Karena ada beberapa pekerjaan yang harus dibatalkan, ditunda dan bahkan jelas-jelas merugi, dikarenakan pandemi covid19. Tak lama berselang, otak saya bekerja dan menuliskan pikiran-pikiran, apa saja yang harus disiapkan, bagaimana seharusnya pelaku bisnis terutama UMKM bergerak?

Tekanan berat yang menimpa bisnis saya membuat otak saya jauh lebih kreatif untuk bertahan dan “memanfaatkan” situasi ini untuk melakukan pivot bisnis saya di beragam bidang: importir katup air (valves), konsultan digital marketing yg sedang dapat order untuk proyek influencer sebuah event cukup besar di satu kementrian dan terakhir proyek konsultan re-branding yang berujung pada ownership sebuah cafe di bilangan Sawangan Depok terpaksa harus dihentikan setelah investasi kurang lebih 500 juta oleh sang owner. Mau nangis!

Tapi dunia belum berakhir, sebuah media online yang dikelola senior aktivis bang Ismed Hasan menuliskan keluh kesah saya tsb dan beberapa teman mengapresiasi langkah-langkah dan buah fikiran saya tersebut. Tak kurang asosiasi aird indonesia (idwa.or.id) meminta saya untuk bercerita ttg slide saya di atas. Begitu pula Mas Wahyu Prianto ketua harian IBPSMA (Indonesia Business Process & Strategy Management Association) membuat webinar via Zoom dan disimak oleh 75 orang pelaku bisnis dari berbagai wilayah tanah air. Alhamdulillah.

Setidaknya saya bukan bagian perundung dan pemaki-maki, walaupun pada akhirnya sempat juga menyalahkan pemerintah dengan meme di bawah ini ahahahha..